SENYUM (SINERGI, NYAMAN, UNGGUL DAN MAKMUR) DI RUSUNAWA KOTA PANGKALPINANG


Memiliki tempat tinggal yang layak adalah impian setiap orang, namun tak seluruh masyarakat bernasib mujur bisa menikmati hunian meski dengan pendapatan pas -pasan. Inilah salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah agar dapat menyediakan penghidupan yang layak bagi rakyatnya sesuai dengan amanat undang-undang
Keseriusan pemerintah terlihat dari adanya pembangunan rusunawa bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Diharapkan melalui rusunawa pemerintah dapat menekan pertumbuhan permukiman kumuh dan dapat menyediakan hunian yang layak dan terjangkau.
Sejak tahun 2017 pengelolaan rumah susun sewa kota pangkalpinang berada pada dinas perumahan dan kawasan permukiman kota pangkalpinang melalui UPT Pengelolaan Rusunawa Kota Pangkalpinang. Pengelolaan rusunawa adalah suatu cara atau proses yang dimulai dari perencanaan , pemanfaatan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan agar berjalan efektif dan efisien.
Dalam proses pemanfaatan dan pengembangan Rusunawa Kota Pangkalpinang tidak terlepas dari dukungan seluruh perangkat daerah dan stakeholder terkait. Diperlukan sinergi yang terarah dan berkelanjutan guna pencapaian tujuan pembangunan Rusunawa di Kota Pangkalpinang. Melalui SENYUM  (Sinergi, Nyaman, Unggul dan Makmur) di Rusunawa Kota Pangkalpinang diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat Pangkalpinang akan perumahan yang layak dan terjangkau.
Minimnya informasi mengenai rusunawa sebagai alternative hunian dalam rangka membantu pemenuhan kebutuhan akan papan/perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Pangkalpinang menjadi perhatian awal bagi dinas kami untuk melakukan pengembangan rusunawa. Melalui media promosi ini kami sampaikan informasi yang valid dan akurat mengenai pelayanan yang kami berikan di rusunawa kota pangkalpinang.
Dengan biaya sewa tertinggi sebesar Rp. 250.000 diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui terpenuhinya kebutuhan akan perumahan yang layak dan terjangkau

Comments are closed.